Feb 27, 2011

Dipo Alam Vs Metro Tv

Sebelumnya saya hendak menulis unek-unek mengenai ke"bengal"an Nurdin halis CS. Tapi untuk orang satu ini, saya seakan kehilangan kata. Tidak ada satu kata pun yang bisa mewakili perasaan saya mengenai nurdin halid, jadi mending saya "ngalah" tidak menulis mengenai PSSI daripada sakit hati sendiri. Karena orang yang hendak saya bicarakan, sama sekali gak merasa salah,gagal,malu dll. Jadi maleslah membahas Nurdin Halid

Mari membahas Dipo Alam, sungguh saya tidak mengetahui apapun mengenai dia. Saya baru tahu sosoknya ketika dengan tegas mengobarkan bendera "perang" terhadap tiga media ( Metro TV, Media Indonesia, TV One). Dengan sangat lugas dan tanpa tedeng aling-aling  mengatakan memboikot tiga media nasional tersebut, dengan memerintahkan jajarannya menolak jadi nara sumber serta mengisi iklan di ketiganya. Akibat ulahnya  dia dituntut OC Kaligis (kuasa hukum Metro TV dan Media Indonesia) dengan pasal 18 ayat (1) UU No 40 tahun 1999 tentang Pers dengan ancaman pidana maksimal 2 tahun, dan pasal 51 jo pasal 52 UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dengan ancaman pidana penjara masing-masing satu tahun. Serta kerugian lain hingga 101T ( T artinya trilyun atau seribu milyar), dengan membayangkan nolnya saja saya sudah susah.



Kesusahan Dipo Alam sebagai SEKKAB ( sekretaris kabinet ) menurut saya sangat beralasan. Dipo menganggap kinerja pemerintah saat ini sangat tidak dihargai. Terlalu banyak yang tidak berimbang dan cenderung sangat memojokan pemerintah. Keberhasilan pemerintah dianggap biasa saja ( mungkin mikir, memang itu tugasnya) dan kesalahan pemeritah sekecil apapun di zoom hingga sebesar gajah. Hingga menurut dipo alam, tidak ada berita bagus tentang pemerintah Indonesia, dan para investor menganggap Indonesia berada di level siaga seperti gunung menrapi yang akan meletus dan bubarlah pemerintah Indonesia. Menurut saya, apa yang dilakukan oleh beliau sangatlah tepat.

Mohon dimengerti, saya bukan pendukung SBY ( pemilu kemaren saya dukung JK ) hingga hari inipun saya bukan pendukungnya. Tapi mari kita berfikir mandiri, dan tidak terjebak oleh isu yang dikeluarkan media.

Mari kita ingat masalah sepeleh yang baru-baru ini terjadi, tentang "Presiden Minta Naik Gaji". Sungguh ini merupakan pembodohan dan kebohongan yang benar-benar bodoh tapi dilakukan media sekelas Metro TV, TV One ( saya gak perna baca media Indonesia).  Secara jelas dari siaran yang diberitakan sekilas, menurut saya Presiden bukanlah ingin naik gaji. berikut ini petikanya

"tiap tahun kita naikan, gaji dan yang lain-lain.
renumerasi telah kita berikan, renumerasi ini bertujuan meningkatkan kinerja, meningkatkan prestasi. Sampaikan kepada seluruh jajaran TNI/POLRI. Ini tahun keenam/ketujuh gajih presiden belum naik (diiring suara tawa ).betul!, tapi ini memang saya niati, saya inging semua mendapatkan keaikan yang laya dan adil....."

atau silakan lihat cuplikan beritanya di http://www.youtube.com/watch?v=rVBl9v9GJUk , serta dengarkan apa yang disampaikan oleh sang host/pembawa acara.

Menurut saya sama sekali Presiden tidak ingin naik gaji

Tapi mengapa narasi berita sangat berbeda.? di Metro Tv dan TV one seolah-olah, SBY menyampaikan pidato tersebut seakan-akan SBY curhat dan sangat ngebet gajinya di naikan? bukankah ini tidak sesuai fakta? hingga sekelompok masyarakat pun membuat gerakan yang mempermalukan bangsanya sendiri yaitu "coint for president". Sungguh, siapapun pembuat gerakan ini, saya siap berdebat dengan anda. Anda boleh menghina SBY, beserta Menterinnya secara pibadi tapi jangan menghina Bangsa saya.

Tak cukup sampai disitu, ketua NASDEM sekaligus sang pemilik media Surya Paloh dengan congkak berpidato seolah-olah mampu membeli gaji Presiden Indonesia. (tidak ada cuplikan, namun saya ingat). Apa yang anda rasakan, bila Presiden negara lain berbicara seperti ini, "Presiden Indonesia gajinya kurang, sudah biar saya saja yang menggaji dia". tentu anda akan muak, dengan si presiden negara lain tersebut

Bahkan, hari Sabtu 26 Feb 2011 di acara Metro-Highlights seolah tidak puas dan ingin membalas dendam kepada Dipo Alam, edisi hari sabtu kemaren mengangangkat topik "Anatomi Pencundang" yang isinya tak lain cuma kinerja pemerintah yang mereka anggap gagal.

Dan anda masih mengira Metro TV adalah media yang Independent? jika masih begitu, coba anda mencari di google.co.id dengan kata kunci "Surya paloh Hotel Papandaya, Surya paloh Tsunami Aceh, Surya paloh Bank mandiri"

Saya berani menjamin tidak akan pernah anda temukan beritanya di Metro Tv dan media Indonesia

Setali tiga uang, TV One pun melakukan hal serupa (tapi lebih kalem mengadapi Dipo Alam). Hingga di sebuah forum terbesar Indonesia kaskus.us para kaskuser(anggota forum kaskus) TV One sangat terkenal dengan blow up nya. Tentu kita masih ingat bagaimana penangkapan teroris yang bernama Ibrahim, oleh TV One dikonfirmasi sebagai Nurdin M top padahal jasadnya pun belum mereka temui. Atau jika kasus yang sedang happening, anda hanya akan menemui sedikit berita mengenai Nurdin halid di TV One. Jikapun ada, mereka sangat terkesan hati-hati. Karena masyarakat Indonesia sudah sangat tahu, bagaimana kedekatan Aburizal bakrie dan Nurdin Halid.

Mungkin ada hubungannya dengan status keduanya, yaitu sama-sama kebelet jadi Presiden Indonesia. Hingga saat inilah momen yang dianggap sangat pas, dimana menunjukan kegagalan pemerintah dan mengekspos diri sebagai sang juru solusi atau selamat bagi berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia.

Saya sendiri heran, mengapa Metro TV dan Media Indonesia menuntut permintaan maaf kepada Dipo Alam. Bukanya dipo alam hanya menyampaikan pendapatnya saja? dan bilapun Dipo Alam, memerintahkan para bawahanya untuk menolak jadi nara sumber dan memasang iklan, itu juga adalah haknya? Maka hati-hatilah anda jika tak mau diwawancara, anda bisa dituntut dengan pasal "keterbukaan informasi"

Mungkin sebentar lagi saya akan disomasi oleh Metro TV, Media Indonesia dan TV one. Karena pendapat saya dinilai mereka bukan sebagai kritikan, melainkan sebagai tidakan yang tidak menyenangkan. Atau diadukan ke dewan pers karena saya ngomong tanpa ada bukti, hingga berujung fitnah. tapi siapa yang peduli, jika mereka boleh mengkirik, kenapa saya harus dilarang. Bukanya mereka menjunjung tinggi, kebebasan berpendapat?

Mari bebaskan pikiran kita, kita bebas menentukan benar dan salah untuk diri sendiri.!! Mari menjadi masyarakat yang cerdas dengan hati nurani

** intermezzo saja
Capres yang tidak akan saya pilih di pilpres 2014

  1. SBY dan keluarganya ( Istri, anak, keponakan, besan, anaknya besan, saudara kandung-tiri dll)
  2. Aburizal Bakrie 
  3. Surya Paloh
Nulis **intermezzo, agar pembaca tahu saya bukan pecinta Pemerintah dan benci mereka. Anda bebas memilih di pilpres 2014,

2 comments:

Anonymous said...

mantap..
Saya sepakat dengan anda..

Anonymous said...

haha,,anda tau,,anda telah terhipnotis media,,anda tau yang membuat berita siapa,,manusia biasa seperti presiden,saya dan anda,,